10 Apr 2016

Ayah, aku mau tanya boleh?


Ada sebuah cerita unik antara anak dan ayahnya, sebuah cerita yang dimulai dari diskusi kecil namun sarat makna, sengaja penulis tuliskan kembali cerita tersebut dalam blog kali ini.

Awal cerita dimulai ketika ayah sedang membaca buku tiba-tiba anak perempuan pertamanya yang bernama Imandaru berusia sekitar 7 tahunan menaiki punggung ayahnya dan bertanya....

Iman : Ayah...Iman mau tanya, boleh?

Ayah : Hem?.. tanya apa Iman?...

Iman : Ayah, benar gak sih, Indonesia itu negara muslim terbesar di dunia?

Ayah : Iya! Itu benar! Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia... kita harus bangga...

Iman : Mmm... gitu, Ayah? Harus bangga ya?, Tapi... kenapa harus bangga? Emang apanya yang membanggakan?
Banyak orang bergelar Haji, tapi kenapa pencuri dan tukang korupsi makin menggila...?
Orang berlomba mendirikan Masjid di setiap penjuru, tapi maksiat juga semakin kencang melaju..
Di pagi hari, para Da'i memenuhi layar televisi...Siang hingga pagi pula kemaksiatan dan kemungkaran di umbar tanpa henti....
Kenapa ayah? Kenapa bisa begitu? Kenapa harus bangga? Kenapa?

Ayah : Ke...kenapa...?? (langsung bengong dan gagap)

Iman : Bukankah Islam mengajarkan kebaikan? namun kenapa yang terjadi adalah kerusakan? kenapa, ayah?

Sambil bermain boneka tangan berbentuk seekor kucing, Iman kembali memberondong pertanyaannya melalui boneka tersebut

Boneka tangan Iman : Iya, ayah? Kenapa? Apakah karena jumlah yang banyak itu tidak lebih seperti buih? Buih yang mudah tertiup angin ke sana ke mari, terbawa arus tak tahu arah, rapuh dan mudah pecah...Apakah karena itu? Apakah ayah juga termasuk buih itu????...

Ayah : Aaaaaaaaaa...... (ayah mulai terdesak)

Boneka tangan Iman : Buih yang mudah goyah, limbung tak tahu arah...Bingung...Ling Lung...

Ayah : Aaaaaaaaaa... (semakin frustasi)

Tiba-tiba Ibu membangunkan Ayah yang mulai mengigau kencang

Ibu : Ayah... Ayah...bangun Ayah...Bangun.., Ayah barusan ngigau...

Kemudian Ayah terbangun

Ayah : Hah? Ngigau? Ngigau gimana?

Ibu : Ayah ngigau nya teriak keras, pasti tadi belum wudhu ya?!

Ayah : Iya sih, jadi mimpi aneh.....Alhamdulillah cuma mimpi...Fiiiuuhhhh....

Kemudian bergeraklah badan Iman dipangkuan ayahnya yang ternyata juga tertidur pulas

Iman : nyemm..nyemm.. Ayah.. Ayah...

Ayah : Haha...tiru-tiru.. si Iman ngigau juga..ngelindur...hahaha...

Iman : Ayah...Buih...Banyak Buih..kenapa Ayah.. ?? (sambil tidur berujar seperti itu)

Ayah : (kaget)

Ibu : baca apa sih, kok sampai mimpi aneh?...

Ayah : (tiba-tiba bengong terkesima sambil menatap dan mendekap Iman yang masih tertidur pulas)

Ibu : Ayah, Ayah kenapa sih? Jadi aneh..

Rasulullah Salallahualaihi Wassalam telah memperingatkan kita yang berada di akhir zaman ini, dalam salah satu sabdanya :
"Hampir terjadi keadaan yang mana umat-umat lain akan mengerumuni kalian bagai orang-orang yang makan mengerumuni makanannya". Salah seorang sahabat berkata; "Apakah karena sedikitnya kami ketika itu?" Nabi berkata : "Bahkan, pada saat itu kalian banyak jumlahnya, tetapi kalian bagai Ghutsa (buih kotor yang terbawa air saat banjir). Pasti Allah akan cabut rasa segan yang ada di dalam dada-dada musuh kalian, kemudian Allah campakkan kepada kalian rasa Wahn". Kata para sahabat : "Wahai Rasulullah, apa Wahn itu?" Beliau bersabda : "Cinta dunia dan takut mati". (HR. Abu Daud, Ahmad)