28 Nov 2015

Islam kami diinjak-injak





Audzubillahiminasyaitonirojim

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Saudara2ku yang dirahmati Allah, kayaknya kemarin pagi cuacanya agak sedikit panas yah di WA, padahal cuaca diluar adem banget secara masih jam 07:25, bang Otto sepertinya sensitif sekali sampai pada akhirnya emosinya agak tidak terkontrol dan kakek Pras akhirnya pun ikut dalam euphoria kesensitifan yang padahal asalnya bukan dari mereka berdua. Terus lalu kenapa mereka akhirnya terlihat seperti terprovokasi ??? dan bahkan kita hanya diam dan malah menambahkan memperolok mereka dibelakang ???

Tapi harus diakui keberanian bang Otto dalam membela agama atau yg menyangkut agama atau simbol2 agama dan atau apapun itu yg masih dalam koridor agama. Demi Allah saya salut akan keberanian bang Otto tersebut (angkat topi) kalau kita diamkan sekarang, bagaimana saudara2 kita bahkan anak2 kita nanti di masa depan menanggung akibat dari diamnya kita sekarang, disaat sekarang banyak orang Islam yang malu akan agamanya atau yg menyangkut agama atau simbol2 agama dan atau apapun itu yg masih dalam koridor agama. Mereka terlihat skeptis, acuh tak acuh, bahkan yang lebih dahsyatnya lagi mereka bahkan rela diperkosa oleh pemikiran sekuler dan segala macam produk2 sekuler lainnya yg sengaja diciptakan oleh kaum orientalis, seperti halnya liberalisme, kapitalisme, emansipasi, toleransi, serta demokrasi dan masih banyak lagi.
Sebelum berlanjut kepada substansi permasalahan kemarin pagi, kesalutan saya kepada bang Otto bukan atas dasar pola pikir yang sempit akan Agama Islam yang kata mereka (kaum sekuler dan orientalis) adalah terlalu berfikir dan bersikap fundamental dan konvensional. Padahal sudah sama2 kita ketahui akhlak manusia terbentuk dari pembelajaran hidup yang dimulai pada saat memori mereka mulai aktif sampai pada saat mereka dewasa menjadi pelaku sejarah dalam sejarah hidupnya sendiri yang akhirnya bisa membedakan mana yg Haq dan mana yg Bathil yg didapat dari pendidikan yg diberikan oleh orang tua, guru dan bahkan alam/lingkungan sekitar untuk bagaimana mereka berfikir dan bersikap teguh sehingga munculah sesuatu yg dinamakan prinsip (fundamental) jadi dengan kata lain berfikir dan bersikap fundamental itu adalah merupakan hal yg qodratullah. Kemudian banyak dari kalangan orientalis mengatakan bahwa Islam adalah agama yg konvensional sehingga wajar jika umatnya berfikir dan bersikap konvensional pula, pembetulan macam apa itu ??? Padahal jauh pada tahun 600 masehi, Islam datang dengan membawa perubahan, yang merubah zaman dari jahiliyah ke zaman terang benderang seperti sekarang ini. Michael H. Hart dalam bukunya The 100 menilai Muhammad sebagai tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia. Menurut Hart, Muhammad adalah satu-satunya orang yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa baik dalam hal spiritual maupun kemasyarakatan. Hart mencatat bahwa Muhammad mampu mengelola bangsa yang awalnya egoistis, barbar, terbelakang, dan terpecah-belah oleh sentimen kesukuan menjadi bangsa yang maju dalam bidang ekonomi, kebudayaan, dan kemiliteran bahkan sanggup mengalahkan pasukan Romawi yang saat itu merupakan kekuatan militer terdepan di dunia. Jadi, masih berani mereka mengatakan Islam itu konvensional ???.
Kesimpulannya, kesalutan saya merujuk pada firman Allahdalam Al-Quran dan Hadits Nabi :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنتَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

Artinya : “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad : 7)

الحديث التاسع عشر: عن أبي العباس عبدالله بن عباس رضي الله عنهما قال: كنت خلف النبي صلى الله عليه وسلم يوماً، فقال لي: “يا غلام، إنّي أعلمك كلماتٍ: احفظ الله يحفظك، احفظ الله تجده تجاهك، إذا سألت فاسأل اللهَ، وإذا استعنت فاستعن بالله، واعلم أن الأمة لو اجتمعت على أن ينفعوك بشيء لم ينفعوك إلا بشيء قد كتبه الله لك، وإن اجتمعوا على أن يضرّوك بشيء لم يضروك إلا بشيء قد كتبه الله عليك، رفعت الأقلام وجفت الصحف”، رواه الترمذي وقال: حديث حسن صحيح. وفي رواية غير الترمذي: “احفظ الله تجده أمامك، تعرّف إلى الله في الرخاء يعرفك في الشدة، واعلم أن ما أخطأك لم يكن ليصيبَك، وما أصابك لم يكن ليخطئَك، واعلم أن النصر مع الصبر، وأن الفَرَج مع الكرب، وأنّ مع العسر يسراً”.

Dari Abul ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu dia berkata: “Suatu hari (ketika) saya (dibonceng Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam) di belakang (hewan tunggangan) Beliau shallallahu‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda kepadaku: “Wahai anak kecil, sungguh aku akan mengajarkan beberapa kalimat (nasehat penting) kepadamu, (maka dengarkanlah baik-baik!): “Jagalah(batasan-batasan syariat) Allah, maka Allah akan menjagamu, jagalah (batasan-batasan syariat) Allah, maka kamu akan mendapati Allah di hadapanmu (selalu bersamamu dan menolongmu), jika kamu (ingin) meminta (sesuatu), maka mintalah (hanya) kepada Allah, dan jika kamu (ingin) memohon pertolongan, maka mohon pertolonganlah (hanya) kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa seluruh makhluk(di dunia ini), seandainya pun mereka bersatu untuk memberikan manfaat(kebaikan) bagimu, maka mereka tidak mampu melakukannya, kecuali dengan suatu (kebaikan) yang telah Allah tuliskan (takdirkan) bagimu, dan seandainya pun mereka bersatu untuk mencelakakanmu, maka mereka tidak mampu melakukannya,kecuali dengan suatu (keburukan) yang telah Allah tuliskan (takdirkan) akan menimpamu, pena (penulisan takdir) telah diangkat dan lembaran-lembarannya telah kering.” HR AtTirmidzi (7/228-229 -Tuhfatul Ahwadzi), hadits no. 2516), disahihkan oleh SyaikhAl Albani), dan dia berkata: (hadits ini adalah) hadits hasan sahih.

Dan dalam riwayat lain selain At Tirmidzi (Diriwayatkan oleh ‘Abd binHumaid dalam Musnadnya dan sanadnya lemah, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Rajab (hal. 460), akan tetapi Imam Ahmad meriwayatkan hadits ini dalam Musnad beliau (1/307) dengan sanad lain yang sahih):“Jagalah Allah, maka kamu akan mendapati Allah di hadapanmu (selalu bersamamu dan menolongmu), kenalkanlah/dekatkanlah (dirimu) pada Allah disaat(kamu dalam keadaan) lapang (senang), supaya Allah mengenali (menolong)mu disaat (kamu dalam keadaan) susah (sempit), dan ketahuilah, bahwa segalasesuatu (yang telah Allah ta’ala tetapkan) tidak akan menimpamu, maka semua itu(pasti) tidak akan menimpamu, dan segala sesuatu (yang telah Allah ta’ala tetapkan) akan menimpamu, maka semua itu (pasti) akan menimpamu, dan ketahuilah, sesungguhnya pertolongan (dari Allah ta’ala) itu selalu menyertai kesabaran,dan jalan keluar (dari kesulitan) selalu menyertai kesulitan, dan kemudahan selalu menyertai kesusahan.”

Adapun juga dukungan saya atas keberanian bang Otto termaktub dalam banyak hadist nabi yg bersangkutan seperti, Sesungguhnya orang Islam adalah saudaranya orang islam lainnya, meskipun kita tidak saling mengenal sebelumnya. Begitu kita masuk Islam, maka mereka semua adalah saudara kita, saudara sejati, saudara didunia maupun di akhirat nanti.

Mari kita perhatikan dalil-dalil dari Alquran dan Hadis dibawah ini:

1. Rosululloh SAW bersabda dalam Hadis Bukhori:
“Perumpamaan orang Islam yang saling mengasihi dan mencintai satu sama lain adalah ibarat satu tubuh, Jika salah satu anggota tubuh merasa sakit, maka seluruh tubuh akan ikut merasa sakit dan tidak bisa tidur “

2. Sabda Rosululloh SAW dalam Bukhori:
“Tidak lah sempurna iman seseorang dari kalian, sehingga dia mencintai saudaranya (sesama islam) sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri “

3. Rosululloh SAW bersabda dalam Bukhori:
“Seorang muslim adalah saudara bagi sesama muslim lainnya. Tidak Boleh menganiaya ataupun membiarkan dianiaya. Barang siapa memenuhi kebutuhan saudaranya maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Barang siapa membebaskan kesusahannya, maka Allah akan membebaskan kesusahannya di hari kiamat. Barang siapa menutupi aib nya, maka Allah akan menutupi aibnya dihari kiamat “

4. Rosululoh SAW bersabda dalam Tirmidhi:
“Senyummu untuk saudaramu adalah shodaqoh bagimu…”

5. Rosululloh SAW bersabda dalam Muslim:
“Orang iman dengan orang imanyang lain adalah seperti sebuah bangunan. Satu sama lain memperkuat”

6. Rosululloh SAW bersabda dalam Muslim:
“Antara orang beriman janganlah saling hasud, saling mencari kesalahan, saling marah dan saling membelakangi…”

7. Rosululloh SAW bersabda di Muslim:
“Setiap muslim terhadap muslim lain nya adalah haram darah nya,hartanya (tidak boleh di curi), dan kehormatan nya (tidak boleh di caci, dirusak kehormatannya) “

8. Firman Alloh di khujorot:12
“Hai orang beriman, jauhilah berburuk sangka, sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain. Janganlah sebagian kalian menggunjing pada sebagian yang lain.”

Dari semua firman Alloh dan sabda rosululloh SAW di atas, jelaslah bahwa kita orang islam adalah satu saudara. Saudara sejati, saudara seiman, saudara sehidup semati, saudara di dunia dan saudara di akhirat kelak. Namanya saudara, berarti kita harus saling mengasihi, saling mencintai, saling memperhatikan, saling bertegur sapa, saling mengunjungi, saling membantu, saling tolong menolong, dan seterusnya persis seperti kita bersikap pada saudara sekandung. Pada adik, pada kakak, pada paman, pada keponakan, bahkan pada orang tua kita. Kalau dengan saudara sekandung, lazim nya kita tiada merasa berat untuk menolong apabila mereka ada kesusahan, ada musibah, ada kebutuhan. Jika saudara sekandung kita kekurangan uang, kita dengan senang hati memberi uang atau minimal meminjaminya. Jika mereka ada keperluan ataupun masalah, kita serta merta membantunya agar lepas dari masalah. Bahkan sampai-sampai andaikan kita berdagang sesuatu barang, kemudian saudara sekandung kita berminat membelinya, kita serta merta memberikannya cuma-cuma,atau rela dibayar harga pokok nya saja tanpa ambil untung, atau minimal kita memberikan diskon yang cukup besar untuk saudara kandung kita. Itulah hubunganyang alami dan benar antara sesama saudara sekandung. Dan Seperti itulah hubungan kita antara sesama saudara muslim. Seperti itu, dan seharusnya memang seperti itu. Tapi sudahkah kita mempraktikannya???

Faktanya:
Masih banyak diantara kita yang belum bisa mempraktikkan nya secara utuh dan benar. Bayangkan saja, kita ngaku muslim sejati. Hampir setiap hari kita ngaji, belajar ilmu agama, belajar Alquran dan Hadis, mendengarkan nasihat, tausiah dari ustad-ustad dan bapak2 kyai. Tapi, kenapa sikap kita kepada teman-teman sesama muslim masih jauh dari ajaran Alquran dan Hadis yang kita kaji hampir setiap hari???
Jika kita pedagang, kita sama sekali tidak memberikan diskon pada mereka, padahal mereka kan saudara? Jika mereka minta tolong, kita enggan menolongnya, padahal mereka kan saudara? Jika mereka tidak punya uang, kitaenggan memberinya atau minimal meminjaminya. Padahal mereka kan saudara? Jika mereka dapat musibah, kita enggan membantunya, atau kita mau membantu jika diberi upah, padahal mereka kan saudara? Jika mereka butuh tumpangan, kita enggan memberi tumpangan pada mereka atau mau memberi tumpangan asal ada uangnya, asal kita dapat untung. Padahal kan kita saudara?
DIMANA PERSAUDARAAN ITU??? DIMANA SAUDARA SEKANDUNG??? MASIH MUSLIM KAH KITA??? JELAS, KITA JAUH DARI MUSLIM YANG DIMAKSUD OLEH ROSULULLOH SAW

Padahal semua muslim mengetahui akan bahaya golongan kaum berikut ini :

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidakakan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar) dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." (QS Al-Baqarah:120).

Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman (muslim) ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik (yang menyekutukan Allah). (QS Al-Maaidah 5: 82).

Jadi masihkah kita mau diperkosa oleh pemikiran sekuler dan segala macam produk2 sekuler lainnya yg sengaja diciptakan oleh kaum orientalis, seperti halnya liberalisme,kapitalisme, emansipasi, toleransi, sosialis, serta demokrasi dan masih banyak lagi padahal di Al-Quran jelas2 memberikan peringatan itu ???

Disamping itu pula penjelasan diatas menjawab kesensitifan masalah/isu agama yang sudah terlanjur tergeneralisir di Indonesia bahkan saat ini hampir diseluruh dunia, mereka sengaja memainkan/membumbukan propaganda dalam kata2 yang seolah benar namun memiliki maksud terselubung. Maksudnya adalah mendegradasikan aqidah kita sebagai muslim dan menyuburkan Islamofobia dikalangan umat islam sendiri sehingga lambat laun Islam akan kembali asing. Allahua’lam bii sawwab

Akhirnya kembali kepada umat muslim sendiri, apakah kita mau akan terus terprovokasi dengan produk2 sekuler tersebut sehingga mengesampingkan dan menggadaikan ilmu agama kita hanya kepada semata2 kemodernitasan zaman. Nabi Muhammad SAW pernah mengingatkan kita mengenai ghozwul fikri (perang pemikiran) di akhir zaman, dan sekarang apakah kita sudah menanamkan dan menginvestasikan pengetahuan agama kita kepada anak2 kita sedangkan kita sekarang masih asyik dalam zaman jahiliyah modern. Kembali ke Al-Quran dan Sunah Rasul adalah obat penawar keselamatankita di dunia dan akhirat kelak juga keluarga kita, perdalam ilmu agama dan lebur emosi dalam kecerdasan berpikir & bersikap menjawab permasalahan agama maupun antar agama.

Tulisan saya disini semata2 hanya ingin menjalankan perintah agama dengan jalan saling mengingatkan /berlomba2 dalam kebaikan (Fastabiqul Khairat)

“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya(sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al Baqarah:148).

Namun juga dengan segala keterbatasan ilmu dan pengetahuan agama yg saya miliki mohon dibukakan pintu maaf jikalau ada kata2 saya yang kurang berkenan dihati saudara2ku yg dirahmati Allah. Jikapun saya ada khilaf dalam berpikir dan bersikap itu kembali ke diri saya pribadi dan semata2 kebenaran hanyalah milik Allah SWT, jangan sungkan juga untuk mengkoreksi, mengkritisi, serta menasehati saya selaku hamba-Nya yg lalai.
Bukan maksud untuk menggurui atau terlihat pintar, tulisan ini wabil khusus didedikasikan teruntuk saudaraku bang Otto dan kakek Pras, dan untuk saudaraku muslimin wal muslimat lainnya yg dirahmati Allah.

Wallahul Muwafiq ila aqwamith thariq

"Semoga Allah menuntun kita ke jalan yang paling lurus [ISLAM]"

Wassalamualaikum warohmatullahiwabarokatuh
Cing Dicky

Untuk Kalangan sendiri
Poris Indah Al-Muka Rumah
01:21:00

Tambahan sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad
http://www.eramuslim.com/akhwat/muslimah/fitri-salsabillah-budaya-yang-tertinggal.htm#.VEFXJ2d_soE

"Ini jawaban kami saat anda sinis menanyakan toleransi"

01. "gimana mau damai kalo agama lain hari raya kita nggak ucap selamat?" | lho, masak damai cuma sebatas ucapan hari raya? 
02. "dikit-dikit haram, ucap natal nggak boleh, tahun baru nggak boleh, imlek juga" | lho, katanya kamu menghargai perbedaan, kok nesu? 
03. saya chinese dan saya Muslim | orangtua saya imlekan dan saya punya pendapat lain | tetep damai sama mereka, woles aja, kalem.. 
04. orangtua saya kemarin natalan | dan saya punya pendapat lain tentang lahirnya Nabi Isa | kita santai aja, adem aja.. damai..
05. tapi zaman sekarang banyak Muslim yang lebih sensi dari yang bukan-Muslim | merasa lebih non-Muslim dari non-Muslim sekalipun
06. yang non-Muslim santai-santai aja kok | mereka menghormati adanya beda dalam berpendapat menyikapi hari raya mereka | kalem, adem, woles
07. tapi sekarang banyak Muslim yang inferior | atas nama toleransi lalu malas mencari dalil agama
08. nggak ikut-ikutan merayakan tradisi dan ritual kaum lain itu bukan benci | kita menghargai dan menghormati dengan tidak ikut-ikutan 
09. woles aja bro.. kalo kamu konsisten toleransi dengan beda agama | kenapa harus sewot dengan perbedaan penyikapan sama agama 
10. nggak mau pake baju warna merah bukan berarti benci warna merah | pake baju warna biru belum tentu demen biru | woles aja, kalem... 
11. tapi itulah kaum liberal | pendapat yang dia suka dan sesuai hawa nafsunya dia bilang "ini bener, ini bagus, ulama ini pinter"
12. giliran ada pendapat yang nggak sesuai hawa nafsu kaum liberal ini | langsung divonis "ini penebar benci, intoleran, ini ulama palsu"
13. lha.. hebat bener ya kaum liberalis dan atheis ini | malas belajar agama dan menolak agama | tapi menentukan halal-haram hehe..
14. woles aja, kalem dan adem | Rasulullah udah kasih kita hari raya sendiri, itu cukup | adapun hari raya orang lain, cukup kita hormati
15. "gimana hormati hari raya orang lain dengan benar?" | nggak perlu pake selamat, nggak perlu ikut-ikutan, biarkan aja mereka rayakan 
16. jadi siapa sebenarnya yang intoleran? | ya yang maksain bahwa "toleransi itu harus ucapin selamat dan harus ikut-ikutan" itu.. 
17. dalam Islam toleransi itu membiarkan ummat lain melaksanakan keyakinannya | tanpa kita ikuti dan selamati | yang beda woles aja.. 

Ustadz Felix Siauw