16 Nov 2010

Kata Pujangga

Ada kisah menarik dari kawan karibku di sekolah dulu, pada masa itu mungkin hampir semua remaja terbius oleh yang namanya sajak, puisi, syair dan sebagainya dari kisah-kisah remaja dalam novel, majalah, cerpen, bahkan juga terinspirasi dari sebuah tontonan remaja di televisi dan juga layar lebar. Lucu memang, karena masa remaja merupakan masa mencari jati diri dan tak ayal akhirnya mereka di plot menjadi seseorang yang bukan jati dirinya sendiri atau menjadi diri orang lain, manusiawi sekali.
Sampai pada suatu hari kawanku yang notabene tidak mengenal akarnya puisi dan sejenisnya tiba-tiba menjadi seseorang yang sepertinya sudah pakar seni, dan kemudian datang kepadaku dengan membawa secarik kertas yang katanya hasil jerih payah buah pemikiran dia sepanjang malam tadi. Awalnya sih saya ragu akan kemampuannya dalam membuat puisi karena dia hanya jago matematika.
Namun ketika saya membacanya, tiba-tiba tangan saya tidak dapat bergerak, bibir saya gemetaran, dan jiwa saya seolah berada dalam dimensi yang lain (hahaha.. lebay), tapi memang benar apa yang saya rasakan sangat lain dari biasanya setelah membaca puisi darinya. Seketika itu saya berujar bolehkah saya menyimpannya sebagai kenang-kenangan buat saya jikalau kau menjadi orang terkenal nanti, dan dia pun dengan sombongnya berkata, ya silahkan saja, apa perlu tanda tangannya juga (haahaa lucu nian masa itu)
Di sini saya ingin membagi kenangan tersebut untuk kalian semua, beginilah bentuk puisinya :

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa, pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui, apakah Kau masih selembut dahulu?, memintaku untuk tidak berkelahi lagi & giat belajar ,sambil mengajarkan mata pelajaran di mejaku. Kabut tipis pun turun pelan-pelan di sore itu, sore di SMP 45, Kau & Aku tegak berdiri saling memandang satu sama lain, meresapi belaian angin yang menjadi dingin, apakah Kau masih membelaiku semesra dahulu, ketika ku dekap, kau dekap lah lebih mesra, lebih dekat.....apakah Kau masih akan berkata, kudengar dekap jantungku, Kita begitu berbeda dalam semua, kecuali dalam CINTA.......

Standing Applaus buat kawan karibku, sukses selalu untukmu